Enggak terasa sejak Juli akhir s.d September ini aku udah muter2 kemana2. Kalo diitung-itung udah dua kali naek travel PP Jakarta – Bandung dan 14 kali naek pesawat. Wuih banyak juga yah, ga nyangka.. Ehm, naek pesawat ke Jkt-Sby-Jkt-Medan-Jkt, trus Jkt-Sby-Jkt lanjut ke Jkt-Jogja-Jkt, minggu berikutnya Jkt-Palangka-Jkt, kemudian Jkt-Sby-Jkt dan terakhir Jkt-Sby-Jkt (lagi). Sering banget ternyata mudik ke sby, terhitung sejak agustus s.d Sept uda pulang lima kali. Edannn….
Sembilan minggu empatbelas kali naek pesawat, lima kali pindah kota eh enam kali ding…ama bandung lupa, trus potopoto yang enggak terhitung jumlahnya (next posting bakalan fenti share deh), nyicipnyicip makanan baru dan yang pasti bayar pajak setiap kali mampir di bandara. Nah, ttg pajak bandara ini yang paling menarik pengen untuk dibahas.
Tarif pajak beda2 disetiap kota, ga tau nih faktor-faktor apa yang mempengaruhi. Yang jelas, semakin besar kotanya maka makin mahal juga pajaknya, seperti halnya Jkt dan Sby yang masing2 pajaknya merupakan pajak bandara paling gede di tanah air Rp30 ribu, medan cuma Rp25 ribu. Brarti pendapatan kota ini juga makin besar, padahal kota2 kecil yang pajak bandaranya murah adalah kota yang masih perlu dikembangkan yang brarti berkorelasi dengan biaya pembangunan. Kalo pajaknya murah maka pendapatan daerah juga bakalan kecil. Ato mungkin justru trik buat menarik para turis2 supaya mau datang yah 🙂
Dari acara puter2 enggak karuan itu, fenti jadi penasaran ngitung pajak yang uda dibayarkan di setiap kota. Coba itung ah…
1. Jkt-Sby-Jkt-Medan-Jkt = Rp85 ribu (Pulang pergi kan? jadi Rp30 ribu nya dikalikan dua, trus yg ke medan karena transit dari sby jadi ga perlu bayar, bayarnya cuma pas balik dari medan-jkt)
2. Jkt-Sby-Jkt = Rp60 ribu
3. Jkt-Jogja-Jkt = Rp50 ribu
4. Jkt-Palangka-Jkt = Rp16 ribu (murah banget yah…cuma delapan ribu)
5. Jkt-Sby-Jkt (rute ini dua kali dilakukan, minggu berikutnya juga jadi langsung ditotal aja yah) = Rp120 ribu.
Total pajak Bandara yang uda aku bayarkan = Rp331 ribu. Waaah…lumayan juga, bisa menambah pemasukan buat negara. Apalagi APBN bakalan defisit gede nih seiring dengan naiknya harga minyak per barel. Hihihi…bangga juga bisa jadi warga negara yang baek 🙂